R8PREDIKSI – Tim Promosi Nottingham Forest diduga melanggar aturan
Financial Fair Play (FFP). Pelanggaran ini terendus setelah Nottingham “bakar –
bakar” uang untuk membuat timnya menjadi kuat semenjak Nottingham Forest naik kasta
ke Premier League.
Pada kutipan The Times, dalam periode tersebut Nottingham Forest
melewati batas profit and sustainability rules (PSR). Dengan demikian
kemungkinan besar akan segera menyusul Everton yang sebelumnya juga melanggar
aturan yang sama.
Pada akhir Desember 2023 nanti semua tim diwajibkan untuk segera
menyelesaikan laporan keuangannya kepada FFP guna melakukan pengecekan Kesehatan
keuangan tim mereka masing-masing. Jika benar ternyata beberapa tim termasuk Nottingham
Forest melakukan pelanggaran finansial. Maka semua keputusannya akan diterbitkan
pada tanggal 14 januari 2024 mendatang.
Jika ada tim yang terkena masalah finansial fair play ini, mereka
masih dapat mengajukan banding untuk meringankan hukumannya. Dan hasil banding tersebut
bisa diketahui pada 8 April 2024 mendatang.
Pada kasus sebelumnya, Everton yang juga melanggar kesalahan yang
sama, sudah mendapatkan sanksi tegas dari FFP berupa pengurangan poin. Tidak
tanggung-tanggung, 10 poin yang dikurangi oleh badan pengawas finansial Liga
Inggris. Jika Nottingham Forest juga mendapatkan hukuman yang sama, makan
Nottingham Forest akan terjerembab ke zona degradasi. Pasalnya, sekarang
Nottingham Forest sekarang berada pada peringkat 15 klasemen sementara dengan
20 poin. Jika dikurangi 10 poin, maka The Tricky Trees akan berada diperingkat
ke-19.
Nominal yang didapat
dalam bursa transfer musim 2022/2023, Nottingham Forest sudah menggelontorkan
uang sebesar 2,1 Triliun Rupiah. Untuk apa? Untuk jual beli pemain. Setelah dihitung,
Nottingham Forest sudah mendapatkan keuntungan 1,2 Triliun Rupiah dari transaksi
tercatat selama satu musim. Tidak hanya itu, Nottingham juga sudah dapat memoles
timnya dengan “membakar” uang sebegitu banyaknya.
0 Komentar