Epic Games telah menanggapi denda yang dikeluarkan oleh ACM dan mengungkapkan rencananya untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut . Pada saat laporan ini ditulis, pengajuan banding masih menunggu keputusan .
Pengembang game Epic Games telah didenda €1,1 juta (~£943,530) setelah diduga 'menggunakan praktik komersial yang tidak adil' di Fortnite di Belanda, menurut Otoritas Konsumen dan Pasar Belanda (ACM) .
Akibatnya, regulator independen telah menjatuhkan denda bersamaan dengan instruksi yang mengikat untuk mengakhiri pelanggaran sebelum tanggal 10 Juni.
Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh ACM, pihak berwenang menemukan terminologi dalam toko dalam game Fortnite yang mengeksploitasi kerentanan anak-anak 'melalui berbagai pilihan desain'. Hal ini termasuk penggunaan terminologi seperti 'Dapatkan sekarang' atau 'Beli sekarang' dalam game untuk melakukan pembelian. Karena terminologi yang digunakan, ACM mengklaim bahwa Epic Games melakukan 'praktik komersial agresif yang ilegal' yang mengakibatkan satu dari dua denda (€562.500).
Denda kedua yang dikeluarkan oleh ACM (juga €562.500) melibatkan penghitung waktu mundur battle royale gratis yang ditampilkan di dalam toko. Beberapa contoh melihat barang tetap berada di toko ketika hitungan mundur berakhir, sehingga penghitung waktu berpotensi digunakan sebagai metode untuk menciptakan FOMO (takut ketinggalan).
Menurut ACM Epic Games melanggar 'persyaratan ketekunan profesional' dengan tidak mempertimbangkan bahwa anak-anak rentan terhadap praktik komersial tertentu.
Setelah penyelidikan, ACM telah menginstruksikan Epic Games untuk 'mengurangi ketidakpastian' ketersediaan item di toko Fortnite sekaligus memperpanjang jangka waktu keputusan pembelian untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun. Pengembang telah menghapus penghitung waktu mundur dari toko Fortnite di seluruh dunia.
Epic Games bukan satu-satunya pemangku kepentingan industri esports yang menerima denda pada tahun 2024. Pada bulan Februari, platform streaming Twitch didenda lebih dari $300k (~£236.775) setelah menangguhkan layanan video on demand (VOD) di negara tersebut.
Cateautje Hijmans van den Bergh , Anggota Dewan ACM , menjelaskan keputusannya untuk mendenda Epic Games: “Bisnis yang menawarkan produk kepada anak-anak mempunyai tanggung jawab untuk mengingat bahwa anak-anak sangat sensitif terhadap insentif tertentu.
“Dalam game populer Fortnite, kerentanan anak-anak dieksploitasi dan ditekan untuk melakukan pembelian. Dengan keputusan ini, kami mengirimkan sinyal yang jelas: anak-anak harus bisa bermain game online tanpa berada dalam tekanan yang tidak semestinya. Praktik-praktik yang dilakukan Epic ini mengikis kepercayaan terhadap ekonomi digital.”
0 Komentar