R8PREDIKSI – Publik
sudah cukup dihebokan dengan dipecatnya The Special One, Jose Mourinho dari AS
Roma, kini Jurgen Klopp juga ikut membuat para penikmat sepak bola kaget dengan
statement yang diberikan pada lama resmi Liverpool. Jurgen Klopp mengumumkan
pengunduran dirinya sebagai pelatih Liverpool belum lama ini.
Dalam
pengakuannya, Jurgen Klopp mengaku akan segera cabut dari kursi kepelatihan
Liverpool pada akhir musim ini. Dalam pengakuannya ini, Klopp tidak memiliki
masalah dengan para pemain maupun pihak management Liverpool. Klopp hanya saja
merasa sudah merasa lelah untuk menjadi seorang pelatih. “Saya tidak pernah
memiliki masalah dengan para pemain, pihak management, ataupun para fans
sekalian. Aku hanya saja lelah setelah sekian lama melatih. Aku merasa sudah
kehabisan tenaga untuk melanjutkan hal ini.” Ungkapnya dalam laman resmi
Liverpool.
Ketika ditanya
akan berlabuh dimanakah Jurgen Klopp setelah ini, Klopp dengan tegas bahwa
tidak akan lagi melatih di Liga Inggris. Klopp juga memberikan jawaban bahwa akan
beristirahat sejenak dalam dunia kepelatihan.
Tidak hanya Jurgen
Klopp. Kabar mengejutkan juga datang dari Barcelona. Tidak lama dari mundurnya
Klopp sebagai pelatih Liverpool, secara tiba-tiba Xavi juga mengundurkan diri
dari jabatannya setelah 2 – 5 dari Villareal pada ajang La Liga. Xavi nampaknya
juga “kena mental” setelah menggantikan Ronald Koeman yang juga dipecat pada
tahun 2021.
Oleh karena itu,
kabar burung yang berhembus Jurgen Klopp akan segera menggantikan Xavi Hernandez
di Barcelona. Selain itu ada beberapa nama lagi yang jadi kemungkinan pengganti
Xavi di Barcelona.
Roberto De Zerbi
De Zerbi yang
masih menjabat sebagai Pelatih Brighton memang sedang menjadi sorotan setelah
menggantikan Graham Potter. De Zerbi menjadi pusat perhatian karena ia mampu
membawa Brighton menembus Eropa dan berhasil finish pada urutan ke-6 di Premier
League dan mampu bersaing di kompetisi Europa League.
De Zerbi, ex
pelatih Sassuolo memiliki strategi yang setipe dengan pemain-pemain Barca, yaitu
tipe menyerang.
Rafael
Marquez
Siapa tidak
kenal dengan Rafael Marquez? Marquez merupakan mantan pemain bertahan
Barcelona. Marquez tengah melatih Barcelona Atletic atau Barca tim B. Dia kembali
ke Catalonia pada tahun 2022 kemarin.
Bermodalkan
pengalaman melatih Barcelona Tim B, Marquez merasa pede untuk menggantikan
mantan rekan satu timnya sebagai pelatih Blaugrana. Bukan tidak mungkin bagi
seorang Marquez mengulangi kisah sukses Pep Guardiola bersama Barca beberapa
waktu silam.
Thiago Motta
Thiago Motta
juga pernah menjadi bagian dalam pemain Barcelona. Thiago Motta sempat diisukan
juga akan menggantikan Xavi karena sukses dalam membawa Bologna ke peringkat ke-7
Serie A. Thiago Mota tidak hanya melatih Bologna, Motta juga memiliki
pengalaman sebagai pelatih Genoa dan Spezia.
Dari pengalaman
itu lah, para pengamat menilai Motta juga memiliki kans untuk kembali ke Camp
Nou sebagai pelatih Barcelona.
Marcello Gallardo
Gallardo sempat
dikaitkan dengan beberapa klub besar Eropa. River Plate, Klub Amerika Latin
yang diasuhnya merupakan bukti nyata kesuksesan Gallardo dalam banyak pencapaian.
November 2024
yang lalu, Gallardo baru saja menandatangani kontrak bersama Al-Ittihad selama
1,5 tahun. Tapi, karena pencapaiannya di Al-Ittihad yang kurang memuaskan, bukan
tidak memungkinkan Gallardo akan meninggalkan Arab Saudi untuk mengemban karir di
Eropa.
Ada isu juga
yang menyebutkan, Benzema terlibat perselisihan oleh Gallardo selama berada di
Al-Ittihad. Al-Ittihad juga tidak masuk kedalam daftar perebutan gelar karena
meraih hasil kurang baik.
Mikel Arteta
Arteta adalah bukti
nyata dimana dirinya didaulat menjadi pelatih muda terbaik dunia. Dari 2019
menangani Arsenal, Arteta berhasil memenangkan beberapa gelar termasuk FA Cup. Menjadi
penghuni papan atas Premier League sudah menjadi langganan Arsenal semenjak Arteta
menjadi pelatih Arsenal. Arsenal juga pernah nyari menjuarai Premier League
andai saja tidak di salip oleh Manchester City.
Memang performa
Arsenal masih dapat dibilang kurang stabil karena terlihat dari beberapa musim
terakhir. Arsenal selalu geber di awal musim tapi melempem ketika sudah masuk tengah
musim hingga akhir musim.
0 Komentar