Milan membeli Giroud dari Chelsea dengan harga €1 juta. Harga yang terjangkau, akan tetapi usia Giroud ketika itu sudah 34 tahun. Faktor itu yang membuat Giroud diragukan.
Apalagi, pada musim terakhirnya bersama Chelsea, Giroud bukan pemain inti. Dia memainkan 17 laga di Premier League dan tak pernah bermain penuh. Giroud bikin empat gol dari jumlah laga itu.
Ketika itu, Milan punya tiga penyerang tengah. Mereka adalah Ante Rebic, Divock Origi, dan Zlatan Ibrahimovic. Namun, Giroud mampu bersaing dengan baik dan merebut tempat di tim utama.
Pada musim pertamanya bersama Milan, eks pemain Arsenal itu mencetak 11 gol dari 29 laga di Serie A. Dia jadi pilihan utama di lini depan Milan. Catatanya meningkat pesat dibanding ketika membela Chelsea.
Giroud jadi bagian penting skuad Milan yang meraih scudetto musim 2021/2022. Ini adalah gelar juara liga kedua bagi Giroud, sebelumnya juara Ligue 1 bersama Montpellier.
"Ketika saya masih kecil, saya memimpikan Milan ini, sekarang saya punya masa-masa yang saya banggakan. Saya tidak akan pernah melupakan 3 tahun ini di Milan," ucap Giroud.
Giroud telah mewujudkan mimpinya untuk bermain di Milan. Ini adalah mimpi yang sempurna. Bukan hanya soal scudetto, akan tetapi performa. Giroud selalu bikin dua digit gol untuk Milan dalam tiga musimnya.
Olivier Giroud bermain sangat konsisten untuk AC Milan. Dia bakal jadi sosok yang dirindukan, jika Milan tidak mendapatkan penyerang baru yang konsisten. Ini akan jadi tugas sulit bagi jajaran direksi Rossoneri.
Sejauh ini, ada dua nama penyerang yang disebut masuk dalam target transfer AC Milan. Dua penyerang itu adalah Joshua Zirkzee dan Benjamin Sesko.
Joshua Zirkzee mencetak 11 gol di Serie A dan jadi pemain kunci Bologna musim 2023/2024 ini. Dia baru berusia 23 tahun dan punya masa depan cerah. Sesko dua tahun lebih muda. Dia mencetak 14 gol untuk RB Leipzig di Bundesliga musim 2023/2024.
0 Komentar